Beberapa umat Islam tidak begitu mengetahui apa perbedaan antara haji dan umroh. Bahkan, ada yang ada yang menganggap keduanya sama. Pasalnya, kedua ibadah tersebut dilakukan di Makkah dan Madinah.
Sebenarnya, keduanya ibadah yang sangat berbeda. Untuk memahami letak perbedaannya, Anda harus ketahui apa saja ritual dan bagaimana ritual tersebut dikerjakan.
3 Letak Perbedaan Utama antara Haji dan Umroh
Agar Anda tahu letak perbedaannya, setidaknya Anda bisa melihatnya dari tiga hal berikut ini:
- Rukun
Apa yang dimaksud dengan rukun? Ini adalah inti dari sebuah ibadah. Contohnya saja ibadah shalat. Ada rukun shalat berupa niat, takbirotul ihram, baca alfatihah, dan lain sebagainya. Sama dengan haji dan umroh. Keduanya memiliki rukun.
Memang ada rukun yang sama antara ibadah haji dengan ibadah umroh. Misalnya saja tawaf, saโi, ihram, dan tahallul (memotong rambut). Akan tetapi, ketika Anda mengerjakan ibadah umroh, Anda tidak perlu wukuf di Arafah. Inilah yang membedakan antara haji dengan umroh.
Makanya, ada yang mengatakan bahwa jika orang tidak wukuf di Arafah maka tidak dianggap haji. Selain itu rukun haji, Arafah sebenarnya inti dari ibadah haji. Saat di Arafah inilah para jamaah haji akan merasakan suatu hal yang istimewa. Mereka akan merasaka kedekatan dengan Allah SWT. Makanya, saat wukuf di Arafah, diharapkan Anda memanjatkan doa lantaran ini tempat yang mustajab.
- Waktu
Waktu haji hanya di bulan Dzulhijjah. Sementara itu, umroh bisa dilakukan kapan saja. Itulah mengapa banyak orang yang berangkat umroh tapi belum sempat naik haji. Hal ini disebabkan umroh bisa mereka lakukan kapan saja. Sementara itu jika mereka ingin naik haji, mereka harus antri. Dan lama waktu antriannya tidak tanggung-tanggung. Sekarang, daftar antrian haji mencapai 20 tahun.
Sebenarnya, ada alternatif lain. Jika Anda tidak ingin antri, Anda bisa daftar haji furoda. Anda bisa daftar di travel haji furoda. maka Anda akan segera naik haji tanpa antri.
Apakah ini legal? Tentu saja legal. Sebenarnya, ada tiga jenis haji, yaitu regular, ONH plus, dan haji furoda. Yang terakhir adalah haji undangan dari Kerajaan Arab Saudi. Makanya, ada kuota khusus di mana jamaah haji tidak perlu antri.
Hanya saja, Anda harus siapkan biaya haji furoda. Biayanya bisa 4 kali lipat dari biaya haji reguler. Ini tentu sepadan dengan layanan yang akan Anda dapatkan, seperti naik haji tanpa antri, menginap di hotel bintang 5 yang paling dekat dengan Masjidil Haram, dan lain sebagainya.
- Hukum
Ini perbedaan antara haji dan umroh yang paling penting untuk diketahui. Haji itu hukumnya wajib bagi yang mampu. Karena ini menjadi salah satu rukun Islam, yaitu rukun Islam kelima. Sementara itu, umroh itu hukumnya sunnah. Sekalipun Anda mampu, Anda tidak berdosa jika tidak berangkat umroh.
Itulah tiga letak perbedaan antara haji dengan umroh. Sekarang, Anda bisa menjawab jika ada seseorang yang menanyakan tentang hal tersebut.
Pilih Haji atau Umroh Lebih Dulu?
Jika Anda ditanya mana yang akan Anda pilih antara haji dan umroh? Tentu ini pilihan yang sulit. Jika haji, maka Anda harus antri hingga bertahun-tahun. Kecuali jika Anda punya uang untuk daftar haji furoda.
Sementara itu, umroh itu bukan ibadah yang wajib. Apakah Anda akan mendahulukan yang sunnah?
Beberapa orang daftar haji reguler. Mereka tidak mempermasalahkan antrian yang panjang. Dengan mendaftarkan haji, maka setidaknya sudah ada usaha untuk menggugurkan kewajiban naik haji. Kalaupun masih diberi kesempatan, maka mereka bisa naik haji. Jika sebelum sampai antrian mereka ternyata sudah meninggal, semoga saja mereka tidak dianggap melalaikan ibadah haji. Mereka sudah daftar. Hanya karena antrian yang lama, mereka harus rela mengantri.
Sementara itu, sembari menunggu antrian haji, mereka juga berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umroh. Jadi, umroh dijadikan sebagai cara untuk menuntaskan kerinduan ingin segera ke Tanah Suci.
Yang tidak begitu tepat di mata para ulama adalah mereka yang tidak daftar haji tapi sudah berangkat umroh. Ini seolah-olah mereka lebih mementingkan hal yang sunnah daripada yang wajib.
Tentu setiap orang memiliki alasan atau niat yang berbeda. Namun, dari segi hukum fikih, seharusnya yang diutamakan adalah haji. Meskipun tidak bisa berangkat haji cepat, setidaknya daftar haji sudah menjadi tanda bahwa mereka benar-benar ingin menjalankan kewajiban sebagai muslim. Ulasan tentang haji dan umroh lainnya ada di hasana id.