Sebagai negara dengan keragaman fauna yang tinggi, Indonesia memiliki banyak sekali jenis ular baik yang berbisa maupun tidak. Walaupun banyak ditemukan di daerah pedalaman seperti hutan, tapi tidak jarang ditemukan ular berbisa yang masuk ke area pemukiman penduduk. Hal ini tentu sangat berbahaya karena sebagian masyarkat masih belum bisa membedakan mana ular berbisa dan ular yang tidak berbisa sehingga meningkatkan risiko kematian akibat gigitan ular.
Mengenali ciri ular berbisa
Jika terkena gigitan ular berbisa, maka satu-satunya harapan adalah anti bisa ular yang bersangkutan. Namun, sayangnya anti bisa ular di Indonesia masih menjadi barang langka yang sulit ditemukan. Tidak hanya itu, jenis anti bisa yang tersedia juga masih terbatas sehingga jika digigit ular dengan bisa tertentu maka akan sulit menemukan anti bisa yang tepat. Oleh karena itu, mengenali ciri ula berbisa merupakan langkah terbaik untuk mengurangi risiko diditan ular. Berikut ciri khusus ular berbisa.
- Memiliki warna serta corak yang khas
Ular berbisa biasanya memiliki warna yang mencolok serta corak yang unik. Warna yang umum menjadi ciri khusus ular berbisa adalah hitam legam, merah serta perpaduan antara hitam dan putih. Walaupun begitu, warna serta corak tidak bisa dijadikan indikator tingkat racunnya. Sebagai contoh ular kobra atau king kobra yang berwarna hitam legam memiliki bisa yang lebih mematikan dibandingkan dengan ular belang atau ular bungarus yang berwarna hitam putih.
- Memiliki bentuk yang khas
Ular berbisa biasanya memiliki bentuk kepala yang khas yaitu berbentuk seperti segitiga dan lebih besar. Selain itu, pupil matanya terkesan lonjong (elips) serta memiliki taring yang bisa mengeluarkan racun. Bahkan dalam beberapa kasus terdapat ular yang mampu menyemprotkan bisanya hingga jarak 1 meter yaitu ular kobra.
- Memiliki perilaku yang khas
Salah satu ciri khusus ular berbisa adalah perilakunya yang tidak terlalu agresif. Ular berbisa cenderung tenang dan bersiap menyerang atau berusaha melindungi diri saat merasa diganggu. Selain itu, kebanyakan ular berbisa merupakan ular yang aktif pada malam hari sedangkan ular biasa akan aktif pada siang hari. oleh karena itu, jika berhadapan dengan ular seperti ini disarankan untuk lari menjauh secepat mungkin.
Berikut merupakan ciri-ciri ular berbisa yang bisa digunakan untuk melindungi diri. Namun, tidak semua ular berbisa memiliki ciri-ciri diatas sehingga sifat waspada harus selalu diutamakan. Tapi, jika sewaktu-waktu terkena gigitan ular maka langkah terbaik yang disarankan WHO adalah imobilisasi bagian yang digigit. Meminimalisir gerakan bertujuan untuk tidak menyebarkan racun lebih cepat. Selain itu, pengidentifikasian jenis ular juga penting dilakukan untuk mengetahui bisa apa yang dihasilkan dan metode pengobatannya.